Kupasan Parameter Kimia Air Untuk Kehidupan Dunia Ikan


A. Parameter kimia air

Parameter kimia air yang banyak berperan adalah oksigen terlarut, kandungan karbondioksida bebas (CO2), pH air (derajat keasaman), alkalinitas, ammonia (NH3 dan NH4), asam sulfida (H2S) dan salinitas.

1) Oksigen terlarut (DO)


Oksigen terlarut dalam air sangat menentukan kehidupan organisme perairan, bila kadar oksigen rendah dapat berpengaruh terhadap fungsi biologis dan lambatnya pertumbuhan, bahkan dapat mengakibatkan kematian organisme. Oksigen juga tidak hanya berfungsi untuk pernapasan (respirasi) ikan, tetapi juga untuk penguraian atau perombakan bahan organik yang ada di dasar kolam. Setiap hari konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan mengalami fluktuasi. Konsentrasi terendah terjadi pada waktu subuh (dini hari) kemudian meningkat pada saat matahari terbit dan menurun kembali pada malam hari. Perbedaan konsentrasi oksigen terlarut tertinggi terdapat pada perairan yang mempunyai kepadatan planktonnya tinggi dan sebaliknya. Kadar oksigen terlarut dalam air yang baik untuk kehidupan benih ikan adalah 5 ppm.

Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain suhu, kadar garam (salinitas) perairan, pergerakan arus air, luas daerah permukaan perairan yang terbuka, tekanan atmosfer dan persentase oksigen sekelilingnya. Bila pada suhu yang sama konsentrasi oksigen terlarut sama dengan jumlah kelarutan oksigen yang ada di dalam air, maka air tersebut dapat dikatakan sudah jenuh dengan oksigen terlarut. Bila air mengandung lebih banyak oksigen terlarut daripada yang seharusnya pada suhu tertentu, berarti oksigen dalam air tersebut sudah lewat jenuh (super saturasi).

Apabila dikaitkan dengan tekanan udara dan suhu, maka kelarutan oksigen dalam air akan menurun dengan menurunnya tekanan udara dan suhu. Pada usaha pembenihan ikan air tawar di kolam kadar oksigen terlarut dapat dioptimalkan dengan bantuan aerator seperti kincir atau turbo.

2) Karbondioksida (CO2)

Karbondioksida atau zat asam arang dibutuhkan secara tidak langsung oleh organisme perairan. Dengan kata lain karbondioksida dibutuhkan pada proses fotosintesa fitoplankton dan penentu derajat keasaman (pH) perairan. Karbondioksida bersenyawa dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3) yang menghasilkan kondisi asam dalam perairan melalui disesiasi menjadi H+ dan HCO3-, reaksinya adalah sebagai berikut :
CO3 + H2O H2CO3 H+ + HCO3- 2H+ + CO3-
Ikan akan mengalami kesulitan pernapasan pada kadar karbondioksida melebihi 15 ppm.

3) pH air

Besarnya pH suatu perairan adalah besarnya konsentrasi ion hidrogen yang terdapat di dalam perairan tersebut. Dengan kata lain nilai pH suatu perairan akan menunjukkan apakah air bereaksi asam atau basa. Nilai pH air optimal untuk mendukung kehidupan ikan dan kultur pakan alami (fitoplankton) berkisar antara 6,5 – 8,5

4) Ammonia

Ammonia merupakan perombakan senyawa nitrogen oleh organisme renik yang dilakukan pada perairan anaerob atau kurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air. Di dalam air ammonia mempunyai dua bentuk senyawa yaitu senyawa ammonia bukan ion (NH3) dan berupa ion amonium (NH4+).

Dalam kaitannya dengan usaha pemeliharaan ikan air tawar, NH3 akan dapat meracuni ikan sedangkan NH4+ tidak berbahaya kecuali dalam konsentrasi sangat tinggi. Konsentrasi NH3 yang tinggi biasanya terjadi setelah fitoplankton mati kemudian diikuti dengan penurunan pH air disebabkan konsentarsi CO2 meningkat.

Batas pengaruh yang mematikan ikan apabila konsentarsi NH3 pada perairan tidak lebih dari 1 ppm karena dapat menghambat daya serap hemoglobin darah terhadap oksigen dan ikan akan mati karena sesak napas.

Perombakan senyawa nitrogen pada perairan aerob akan menghasilkan senyawa nitrat yang dapat diserap oleh organisme nabati sampai menjadi senyawa organik berupa protein.

0 Response to "Kupasan Parameter Kimia Air Untuk Kehidupan Dunia Ikan "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel