Penegasan Dan Penjelasan Waktu Dan Derajat Penetasan Yang Dibutuhkan Dari Beberapa Jenis Ikan
Waktu dan derajat penetasan yang dibutuhkan dari beberapa jenis ikan.
Jenis ikan
Suhu penetasan, °C
Lama waktu
Derajat penetasan
Common carp (Cyprinus carpio)
20–22
3.5-4 hari
60–70
Pike-perch (Stizostedion lucioperca)
10–15
7–11 hari
100–110
Pike (Esox lucius)
8–15
8–12 hari
120
European catfish (Silurus glanis)
22–25
2.5-3 hari
50–60
Tench (Tinca tinca)
22–25
3 hari
60–70
Grass carp (Ctenopharyngodon idella)
22–25
1–1.5 hari
24–30
Silver carp (Hypophthalmichthys molitrix)
22–25
1–1.5 hari
24–30
Bighead carp (Aristichthys nobilis)
23–26
1–1.5 hari
26–30
Rohu (Labeo rohita)
24–30
14–20 jam
20–22
Catla (Catla catla)
24–30
14–20 jam
20–22
Asian catfish (Pangasius sutchi)
28–29
23–25 jam
?
Clarias macrocephalus
26–30
18–20 jam
?
Giant gourami (Osphronemus goramy.)
28
44–48 jam
?
Channel catfish (Ictalurus punctatus)
24–30
14–20 jam
20–22
Grey mullet (Mugil cephalus)
20–22
50–60 jam
?
Sapoara falsa (Curimata sp.)
25–26
15–16 jam
16–18
Cachama (Colossoma oculus)
25–26
18–19 jam
?
Copore (Prochilodus mariae)
25–26
17–18 jam
18–20
Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menghambat proses penetasan, bahkan suhu yang terlalu ekstrim atau berubah secara mendadak dapat menyebabkan kematian embrio dan kegagalan penetasan (Blaxler, 1969). Selain suhu, kelarutan oksigen juga akan mempengaruhi proses penetasan. Oksigen dapat mempengaruhi jumlah elemen-elemen meristik embrio. Kebutuhan oksigen optimum untuk setiap ikan berbeda tergantung pada jenisnya.
Nikolsky (1963) dalam Effendie (1997) menyatakan bahwa factor cahaya juga mempengaruhi masa pengeraman ikan, telur yang diletakkan pada tempat yang gelap akan lebih menetas lebih lambat dibandingkan dengan telur yang diletakkan pada tempat yang terang. Gas terlarut dalam air juga berpengaruh terhadap penetasan telur trerutama zat asam arang dan ammonia yang menyebabkan kematian embrio pada masa pengeraman. Tekanan zat asam dapat mempengaruhi unsur meristik yati jumlah tulang belakang, bila jumlah zat asam tinggi maka jumlah ruas tulang belakang bertabah, sebaliknya jika zat asam rendah maka jumlah ruas tulang belakang berkurang jumlahnya. Faktor lain adalah intensitas cahaya, cahaya yang kuat dapat menyebabkan laju penetasan yang cepat, kematian dan pertumbuhan embrio yang jelek serta pigmentasi yang banyak berakibat pada terganggunya proses penetasan.
Effendi, (1978) mengatakan pembelahan pertama adalah meridional dan menghasilkan dua blastomer yang sama. Pembelahan kedua adalah juga meridional tetapi arahnya tegak lurus pada dua blastomer pembelahan pertama dan menghasilkan empat sel yang sama besar. Pembelahan ketiga adalah equatorial menghasilkan 8 sel. Pembelahan ke empat adalah vertikal dari pembelahan pertama dan menghasilkan 16 sel.
0 Response to "Penegasan Dan Penjelasan Waktu Dan Derajat Penetasan Yang Dibutuhkan Dari Beberapa Jenis Ikan"
Posting Komentar