Penjelasan Pengertian Stadia Pembelahan Zygot
Pembelahan zygot (cleavage atoge) adalah rangkaian mitosis yang berlangsung berturut-turut segera setelah terjadi pembuahan. Pembelahan zygot berlangsung cepat sehingga sel anak tidak sempat tumbuh, sehingga ukuran sel anak makin lama makin kecil, sesuai dengan tingkat pembelahan. Akibatnya pembelahan menghasilkan kelompok sel anak yang disebut morula dan sel anak disebut blastomer. Blastomer melekat satu sama lain oleh kekuatan saling melekat yang disebut tigmotaksis.
Menurut jumlah dan penyebaran kuning telur, pembelahan kuning telur; pembelahan dapat dibedakan menjadi dua macam ;
Menurut jumlah dan penyebaran kuning telur, pembelahan kuning telur; pembelahan dapat dibedakan menjadi dua macam ;
1. Pembelahan holoblastik,
yaitu seluruh sel telur membelah menjadi dua bagian, kemudian anak sel tersebut membelah lagi secara sempurna dan seterusnya. Pada pembelahan ini dibagi lagi menjadi :
a. Pembelahan holoblastik sempurna (equal)
dimana bidang pembelahan sel telur menjadi dua blastomer yang seragam. Pembelahan semacam ini terjadi pada sel telur isolechital (kuning telur yang penyebarannya merata).
b. Pembelahan holoblastik tidak sempurna
ditemukan pada sel telur teleolecithal (penyebaran kuning telur lebih banyak di kutub vegetal) maka mitosis di kutub anima berlangsung lebih cepat dari pada di kutub vegetal. Pada akhir pembelahan jumlah blastomer di kutub anima lebih banyak dari pada di kutub vegetal, tertapi ukurannya lebih kecil. Blastomer-blastomer kecil yang terdapat di kutub anima disebut mikromer dan terdapat di kutub vegetal disebut makromer.
2. Pembelahan meroblastik,
yaitu pembelahan mitosis tidak disertai oleh pembagian kuning telur (kuning telur yang tidak ikut membelah), dengan demikian membagi diri adalah inti sel dan sitoplasma di daerah kutub anima. Pembelahan tersebut terdiri dari:
a. Pembelahan meroblastik diskoidal,
terjadi pada sel telur politelocithal (jumlah kuning telurnya banyak dan berkumpul di salah satu kontrol) misalnya; reptile, burung, mamalia dan ikan.
b. Pembelahan meroblastik superficial,
terjadi pada sel telur sentrolechithal (kuning telur di bagian tengah sel). Karena kuning telurnya mengumpul, maka pada akhir pembelahan blastomer-blastomer merupakan lapisan yang mengililingi kuning telur, hal ini biasa ditemukan pada Arthopoda.
Effendie (1978) menyatakan bahwa pembelahan pada telur telolecithal dinamakan meroblastik dimana kuning telurnya tidak ikut membelah. Jadi yang membelah pada telur telolecithal hanya keping protoplasmanya saja yang terdapat di kutub anima. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Lagler (1972) bahwa pembelahan yang hanya berlangsung pada sitoplasma yang bukan kuning telur disebut sebagai pembelahan parsial (incomplete cleavage).
Lagler (1972) menyebutkan bahwa pembelahan pertama akan membagi blastodisk menjadi dua bagian yang selanjutnya masing-masing bagian akan membelah lagi menjadi 4, 8, 16 dan 32 sel. Pembelahan-pembelahan sel ini akan menghasilkan blastoderm yang makin lama makin menebal. Tahap pembelahan sel berakhir dengan terbentuknya rongga blastocoels yang terletak diantara blastoderm dan jaringan periblast yang menempel pada kuning telur (Lagler, 1972)
Menurut Effendie (1978), pembelahan pertama adalah meridional dan menghasilkan dua blastomer yang sama. Pembelahan kedua adalah juga meridional, tetapi arahnya tegak lurus pada dua blastomer pembelahan pertama dan menghasilkan empat sel yang sama besar. Pembelahan ketiga adalah equatorial menghasilkan 8 sel. Pembelahan ke empat adalah vertical dari pembelahan pertama dan menghasilkan 16 sel.
Organ-organ tersebut berasal dari ectoderm, endoderm, dan mesoderm. Dari ectoderm akan terbentuk organ-organ susunan syaraf dan epidermis kulit. Dari endoderm akan terbentuk saluran pencernaan dan alat pernafasan, sedangkan dari mesoderm akan muncul rangka otot, alat-alat peredaran darah, alat ekskresi, alat reproduksi dan korum kulit (Nelsen, dalam Effendie, 1978).
Dari ectoderm selanjutnya akan muncul lapisan luar gigi, epithelium, olfaktoris, syaraf, lensa mata dan telinga dalam. Mesoderm terbagi menjadi bagian dorsal, intermediet, dan lateral. Mesoderm dorsal terbagi menjadi dua kelompok somit. Tiap somit terbagi menjadi tiga bagian yaitu skeleroton, miotom dan dermaton. Skeleroton membentuk rangka aksial. Miotom berkembang menjadi otot tubuh rangka apendiklar, sirip dan otot-ototnya. Dermaton berkembang menjadi jaringan-jaringan ikat dermis kulit dan derivate kulit termasuk kulit.
Mesoderm lateral menjadi lapisan dalam dan luar yang membungkus ruang coelom. Pelapis ruang pericardium, peritoneum, jantung, saluran darah, tubuh dan lapisan usus. Endoderm memasuki sel-sel kelamin primer dan membentuk lapisan epithelium dalam dan saluran alat pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya (Lagler et al., 1977).
Hora dan Pillay dalam Effendie (1978) waktu yang dibutuhkan mulai dari pembuahan sampai menetas disebut masa pengeraman untuk beberapa ikan tropis berbeda-beda setiap jenis ikan seperti yang diperlihatkan pada tabel. Dari data masa pengeraman ini penting dalam hal menentukan kapan ikan menetas dan selanjutnya persiapan-persiapan yang dibutuhkan.
Effendie (1978) menyatakan bahwa pembelahan pada telur telolecithal dinamakan meroblastik dimana kuning telurnya tidak ikut membelah. Jadi yang membelah pada telur telolecithal hanya keping protoplasmanya saja yang terdapat di kutub anima. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Lagler (1972) bahwa pembelahan yang hanya berlangsung pada sitoplasma yang bukan kuning telur disebut sebagai pembelahan parsial (incomplete cleavage).
Lagler (1972) menyebutkan bahwa pembelahan pertama akan membagi blastodisk menjadi dua bagian yang selanjutnya masing-masing bagian akan membelah lagi menjadi 4, 8, 16 dan 32 sel. Pembelahan-pembelahan sel ini akan menghasilkan blastoderm yang makin lama makin menebal. Tahap pembelahan sel berakhir dengan terbentuknya rongga blastocoels yang terletak diantara blastoderm dan jaringan periblast yang menempel pada kuning telur (Lagler, 1972)
Menurut Effendie (1978), pembelahan pertama adalah meridional dan menghasilkan dua blastomer yang sama. Pembelahan kedua adalah juga meridional, tetapi arahnya tegak lurus pada dua blastomer pembelahan pertama dan menghasilkan empat sel yang sama besar. Pembelahan ketiga adalah equatorial menghasilkan 8 sel. Pembelahan ke empat adalah vertical dari pembelahan pertama dan menghasilkan 16 sel.
Organ-organ tersebut berasal dari ectoderm, endoderm, dan mesoderm. Dari ectoderm akan terbentuk organ-organ susunan syaraf dan epidermis kulit. Dari endoderm akan terbentuk saluran pencernaan dan alat pernafasan, sedangkan dari mesoderm akan muncul rangka otot, alat-alat peredaran darah, alat ekskresi, alat reproduksi dan korum kulit (Nelsen, dalam Effendie, 1978).
Dari ectoderm selanjutnya akan muncul lapisan luar gigi, epithelium, olfaktoris, syaraf, lensa mata dan telinga dalam. Mesoderm terbagi menjadi bagian dorsal, intermediet, dan lateral. Mesoderm dorsal terbagi menjadi dua kelompok somit. Tiap somit terbagi menjadi tiga bagian yaitu skeleroton, miotom dan dermaton. Skeleroton membentuk rangka aksial. Miotom berkembang menjadi otot tubuh rangka apendiklar, sirip dan otot-ototnya. Dermaton berkembang menjadi jaringan-jaringan ikat dermis kulit dan derivate kulit termasuk kulit.
Mesoderm lateral menjadi lapisan dalam dan luar yang membungkus ruang coelom. Pelapis ruang pericardium, peritoneum, jantung, saluran darah, tubuh dan lapisan usus. Endoderm memasuki sel-sel kelamin primer dan membentuk lapisan epithelium dalam dan saluran alat pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya (Lagler et al., 1977).
Hora dan Pillay dalam Effendie (1978) waktu yang dibutuhkan mulai dari pembuahan sampai menetas disebut masa pengeraman untuk beberapa ikan tropis berbeda-beda setiap jenis ikan seperti yang diperlihatkan pada tabel. Dari data masa pengeraman ini penting dalam hal menentukan kapan ikan menetas dan selanjutnya persiapan-persiapan yang dibutuhkan.
0 Response to "Penjelasan Pengertian Stadia Pembelahan Zygot"
Posting Komentar