Cara Pemeliharaan Benih Ikan Secara Tradisional

Anda telah mempelajari pada semester 3 tentang pembenihan ikan secara tradisional. Tradisional memiliki arti melakukan kegiatan secara turun temurun. Pada pendederan benih ikan khususnya pada pemeliharaan benih secara tradisional memiliki arti pemeliharaan benih ikan yang dilakukan secara turun temurun. Jika anda mempelajari ulang pemeliharaan sejak dahulu kala, maka pemeliharaan benih ikan di kolam, nenek moyang kita dulu belum mengenal bak beton, bak terpal, bak fiberglass dan sebagainya.

Nenek moyang kita memelihara benih ikan di kolam belum mengenal pupuk atau kapur. Jadi persiapan kolam yang mereka lakukan hanya membersihkan kolam dari rumput dan kotoran serta mengolah dasar kolam tanpa pemupukan dan pengapuran. Pendederan ikan secara tradisional juga demikian, persiapan kolam hanya membersihkan kolam dari rumput dan kotoran lainnya tanpa pemupukan dan pengapuran.

Konstruksi kolam tradisional terbuat dari tanah dimana pematang merupakan tumpukan tanah belum memperhitungkan tinggi dan lebar dasar pematang. Pipa pemasukan dan pengeluaran terbuat dari bambu. Kolam yang telah selesai dibersihkan dimasukkan air. Penebaran benih dilakukan seadanya tanpa memperhitungkan luas kolam, daya dukung kolam, ukuran benih ikan, debit air dan sebagainya

Pembenihan Ikan

Pemberian pakan benih ikan secara tradisional hanya mengharapkan pakan alami yang tersedia di kolam. Pemberian pakan tambahan adalah sisa dapur berupa sayuran, sisa nasi dan sebagainya. Pendederan benih ikan secara tradisional tidak melakukan penjarangan atau sortir ukuran benih ikan. Benih ikan yang telah dipelihara dibiarkan sampai besar. Dengan demikian mortalitas ikan akan lebih tinggi, selain itu ukuran ikan juga akan sangat bervariasi.


0 Response to "Cara Pemeliharaan Benih Ikan Secara Tradisional"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel